Rabu, 04 Maret 2009

Participatory Ergonomics

Ilmu Membuat Kerja Menjadi Mudah
•Definisi
•Elemen umum dalam Proses Partisipatoris
•Pengetahuan yang relevan ilmu membuat kerja menjadi mudah
•Cakupan Partisipatif ilmu membuat kerja menjadi mudah
•Persyaratan yang Berhasil Proses Partisipatoris
•Umum Pendekatan Partisipatif
•Komposisi Partisipatoris Kelompok Kerja ilmu membuat kerja menjadi mudah
•Peran yang Ergonomist's
•Teknik dan Prasarana
•Keuntungan dari Pendekatan Partisipatif
•Kesulitan dengan Pendekatan Partisipatif
Pada awal bulan manusia pengguna alat juga para desainer dan sebagai alat bantu seperti itu selalu dipenuhi para pengguna kebutuhan. Sebagai desain dan teknologi telah berkembang pengguna kebutuhan menjadi kurang penting. Perubahan teknologi dan tekanan ekonomi yang tidak lolos kesehatan dan industri sehingga ada necessitated menggunakan pendekatan baru dalam mencegah cedera musculoskeletal. Telah salah diasumsikan bahwa desainer dan naluri ergonomists dapat mengisi peran pengguna selama proses desain. Secara tradisional, sebuah ergonomist telah dibawa ke dalam suatu organisasi untuk mengamati kondisi kerja dan selanjutnya meningkatkan mereka dalam rangka untuk mengurangi kecelakaan musculoskeletal serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selama sepuluh tahun terakhir fokus telah bergeser dari ahli-pekerja untuk menghasilkan solusi-solusi yang dihasilkan. Pekerja yang dianggap ahli dan utama adalah masalah-solver.

Ilmu membuat kerja menjadi mudah pendekatan partisipatif yang dapat mengakibatkan:
•Partisipasi masyarakat dalam
•Organisasi produksi sesuai dengan prinsip-prinsip sociotechnical (yakni merancang "baik" pekerjaan)
•Pengembangan ilmu membuat kerja menjadi mudah dari "mikro", yang melibatkan individu desain untuk satu pengguna workstation, ke "makro", yang tampak dari isu-isu tersebut ke dalam suatu pendekatan holistik.

Pengetahuan yang relevan ilmu membuat kerja menjadi mudah
Partisipasi anggota kelompok harus dilatih di daerah 5,8,9 berikut:
•Struktur tubuh manusia
•Pengeluaran energi dalam tubuh gerakan
•Ergonomic implikasi bekerja postur
•Kelelahan dan pencegahan kelelahan
•Ergonomic hubungan antara manusia, peralatan, dan proses kerja
•Psikologis implikasi dari kepuasan kerja
•Cognitive aspek pekerjaan kegiatan
•Cara untuk meningkatkan pekerjaan
•Ilmu membuat kerja menjadi mudah teknik untuk menganalisis tempat kerja (misalnya penilaian sikap)
•Komunikasi pengetahuan dan pengalaman profesional di seluruh batas

. Cakupan Partisipatif ilmu membuat kerja menjadi mudah
Selain workstation redesign (microergonomics), partisipatif ilmu membuat kerja menjadi mudah dapat lebih alamat organisasi isu global. Bahkan, beberapa percaya bahwa dalam rangka untuk membuat perbedaan nyata dalam penelitian dan ergonomic intervensi harus fokus untuk memperluas skala besar termasuk organisasi keprihatinan (macroergonomics). Nagamachi menyatakan bahwa meskipun microergonomic intervensi sering menunjukkan perbaikan jangka pendek, intervensi macroergonomic menghasilkan keuntungan lebih besar bagi organisasi. Cakupan pendekatan partisipatif dapat diperluas di luar fisik pertimbangan untuk menyertakan hal-hal psikososial. Telah menemukan bahwa miskin psikososial lingkungan kerja dapat menghasilkan tingkat tingkat musculoskeletal keluhan. Dalam memecahkan masalah teknis sebagai salah satu grup, hubungan antara rekan kerja dapat menjadi lebih baik.

Selasa, 03 Februari 2009

Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan
sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi. Berbagai risiko yang
mempengaruhi kehidupan para pekerja, berbagai risiko tersebut adalah
kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan
kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak
dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik.

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah
manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan
kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan
kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk
“fitting the job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan,
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik
bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja
yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya”.

Jumat, 30 Januari 2009

Ergonomi Makro adalah pendekatan sistem sosioteknik dari tingkatan atas ke

bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada

berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin

dan manusia-perangkat lunak. Bagi para ergonomist, ergonomi makro merupakan

suatu perspektif untuk melihat sistem dalam skala yang lebih besar agar investasi dari

ergonomi mikro lebih berhasil